Home

Rabu, 21 November 2012

MULTIFINANCE AMANKAN PENDANAAN 2013

Sejumlah perusahaan multifinance optimis, tahun depan penyaluran pembiayaan masih tumbuh sekitar 20% dibandingkan dengan pencapaian tahun ini. Para pelaku industri mulai mengamankan sumber pendanaan dari pasar modal dan pinjaman perbankan demi mencapai target pembiayaan mereka.
BCA Finance misalnya, memastikan pada awal tahun depan menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap kedua senilai Rp 1.8 T. Nilai surat itu lebih besar daripada obligasi berkelanjutan tahap pertama yang terbit pada Mei 2012 sekitar Rp 1.7 T.
Roni Haslim, Direktur Utama PT BCA Finance mengatakan, pencarian dana di pasar modal itu demi memberikan bunga murah kepada para nasabah. “Surat utang akan dijual pada awal tahun atau paling lambat semester 1 2013,” kata Roni pekan lalu.
Tahun depan, BCA Finance mematok nilai pembiayaan antara 29-30 T, tumbuh 20%- 25% dibandingkan target perolehan tahun ini. Oleh karena itu, manajemen juga mengandalkan sumber pendanaan dari bank. Tentu saja manajemen mengandalkan pinjaman dana dari Bank Central Asia (BCA). Dana dari induk usaha ini berbunga lebih murah dibandingkan bank lain sehingga semakin mendukung manajemen memberi bunga murah bagi nasabah.
Tahun ini, bunga kredit BCA Finance untuk mobil baru hanya 3.5% dan mobil bekas 6%. Roni mengatakan, bunga murah dapat mengerek nilai pembiayaan naik, “tapi kami juga membutuhkan pinjaman dari 10 bank lain seperti UOB Indonesia, HSBC dan Bank Permata,” jelas Roni.

Sementara Pro Car Inti Finance (Pro Finance) mengandalkan pembiayaan dari perbankan untuk ekspansi bisnis. Sebelumnya, Gusti Wira Susanto, Direktur Utama Pro Finance mengatakan, tahun depan pihaknya menargetkan pembiayaan mencapai Rp 1.8 T, tumbuh 15% dari target perolehan pembiayaan tahun ini sebesar Rp 1.5 T. Sekitar 11 bank siap memberi pinjaman sekitar Rp 1.6 T. Sedangkan sisanya menggunakan kas internal. Menurut Gusti, besarnya pinjaman dari bank menjadikan Pro Finance belum bisa memberikan bunga murah. Saat ini, Pro Finance harus menanggung bunga kredit dari perbankan sebesar 5%. Sementara bunga kredit bagi nasabah mencapai 11% - 15% setahun. “Agar bisa bersaing, kami mengandalakan profil debitur dari daerah,” jelas Gusti.
Pasar pembiayaan di luar Jawa akan menjadi tujuan ekspansi demi menghindari persaingan bunga murah. Tahun depan, Pro Finance akan membuka 7 kantor cabang di Sulawesi, Kalimantan, Ternate dan Sorong.

Sumber: keuangan.kontan.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar