Home

Jumat, 30 November 2012

PENJUALAN KENDARAAN: 2013, Industri Ancang-Ancang Hadapi Pelemahan

BANDUNG: Penjualan mobil dan sepeda motor pada tahun depan diperkirakan melemah akibat krisis ekonomi global yang memacu penurunan harga komoditas dan penaikan uang muka minimum kredit kendaraan bermotor syariah.


Sudirman M.R, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengatakan pasar mobil nasional diperkirakan turun, tetapi kehadiran produk low cost and green car dapat sedikit mendongkrak pasar.


“Kami pesimistis pasar dapat tumbuh lebih tinggi, kemungkinan tahun depan pasar stagnan di posisi 1 juta unit,” ujarnya dalam kegiatan Workshop Wartawan Industri dan Otomotif 2012 di Bandung, Jumat (30/11).


Menurutnya, beberapa faktor yang menyebabkan penurunan tersebut a.l. penurunan harga komoditas, penaikan upah minimum provinsi (UMP) dan uang muka kredit kendaraan bermotor syariah, dan kenaikan inflasi.


Mengenai dampak penaikan UMP, Sudirman mengatakan para produsen otomotif saat ini sangat bergantung pada pemasok komponen, terutama industri komponen tier II, yang mengaku keberatan dengan penerapan kebijakan ini.


“Dampak bagi produsen juga ada. Kalo supplier terganggu, kami juga terganggu,” katanya.


Dia menjelaskan kemungkinan terdapat penaikan harga jual kendaraan agar mengimbangi keinginan pemasok komponen untuk menaikkan harga produk untuk memenuhi penaikan upah minimum tersebut.
Selain itu, penaikan uang muka minimum kredit kendaran bermotor syariah diperkirakan akan kembali memukul pasar otomotif, khususnya penjualan sepeda motor, yang telah turun akibat penaikan uang muka kredit konvensional.


Bank Indonesia menetapkan pembayaran uang muka minimum bagi kredit kendaraan roda tiga dan roda dua ditetapkan 25%, sementara untuk roda empat yang masuk dalam pembiayaan non-produktif dikenakan sebesar 30%.


Adapun, uang muka minimal 20% berlaku bagi pembiayaan kendaraan beroda empat yang masuk dalam pembiayaan produktif, seperti pembelian kendaraan niaga untuk keperluan usaha masyarakat.
“Tahun depan, kami perkirakan pasar motor akan flat. Namun, dengan ketentuan yang baru ini, maka kami perkirakan akan turun dari tahun ini,” ungkap Johannes Loman, Vice Executive President PT Astra Honda Motor.


Saat ini, lanjutnya, penggunaan kredit syariah mencapai 75% dari total penggunaan kredit sepeda motor yang merupakan salah satu solusi dari penaikan uang muka kredit konvensional pada Juni 2012.


Meskipun pasar mobil saat ini tidak terpengaruh penaikan uang muka kredit konvensional, tutur Sudirman, penaikan uang muka kredit syariah akan mempengaruhi pasar mobil tahun depan. (arh)

Sumber: bisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar