HADIRNYA low cost green car (LCGC) rupanya ikut mendorong tren baru di lembaga pembiayaan atau multifinance. Dengan beragam inovasi, kini perusahaan multifinance berlomba menyasar segmen menengah ke bawah. Misalnya, PT BII Finance yang bermain dengan suku bunga rendah untuk kredit mobil, sementara PT BCA Finance memainkan jangka waktu kredit (tenor) yang panjang.
Presiden Direktur PT BII Finance Center Alexander menegaskan, pihaknya bakal menyasar segmen baru pada 2013, yakni segmen middle-low. Dia mengakui, hingga 2012 ini, konsentrasi BII Finance masih kepada pembiayaan mobil baru dengan segmen middle-high. Rata-rata pembiayaan roda empat yang dikucurkan BII Finance adalah untuk mobil dengan harga Rp 220 juta ke atas. "Namun, tahun depan kami menyasar segmen menengah ke bawah dengan pembiayaan mobil Rp 200 juta ke bawah," terangnya pada acara Indonesia International Motor Show (IIMS) di area Pekan Raya Jakarta.
Alexander menjelaskan, munculnya tren mobil murah dan ramah lingkungan akan memperlebar segmen market-nya. Karena itu, pihaknya menyusun strategi dengan mematok suku bunga kredit yang relatif rendah. "Misalnya, khusus event IIMS ini, kami hanya mematok bunga kredit di angka 3,28 persen, dengan tenor satu tahun," terangnya.
Dia melanjutkan, pada event IIMS, pihaknya juga menerapkan prosedur instant approval. Artinya, persetujuan kredit tanpa survei. "Strategi ini kami harapkan bisa diterima segmen menengah ke bawah, yang akan membeli mobil baru yang murah dan ramah lingkungan," tuturnya.
Di tempat lain, Presiden Direktur PT BCA Finance Roni Haslim mengatakan, pihaknya percaya bahwa ke depan prospek low cost green car bakal cerah. "Segmen mobil dengan harga murah itu nanti memiliki market yang agak overlap dengan konsumen motor," ungkap Roni. Karena potensi pangsa pasar yang besar, pihaknya mengatur strategi supaya konsumen di segmen menengah tetap mampu menjangkau pembiayaan mobil murah.
"Karena DP (down payment/uang muka) mobil sudah dipatok 30 persen oleh Bank Indonesia (BI), kami nggak bisa main-main. Karena itu, yang dicari konsumen di segmen ini adalah angsuran yang lebih ringan. Artinya, tenor kredit harus lebih panjang," paparnya.
Dia memaparkan, selama ini BCA Finance yang fokus pada pembiayaan mobil itu bermain pada tenor lima tahun. Namun, dengan kebijakan baru yang didasarkan oleh proyeksi tren pasar mobil, pihaknya akan menerapkan tenor pembiayaan enam tahun. "Dengan panjangnya tenor, angsuran akan makin rendah. Bunga kredit kami patok 5,5 persen fix untuk empat tahun pertama, dan 6,55 persen untuk tahun kelima dan keenam," jelasnya.
Sebagai catatan, penyaluran kredit oleh lembaga pembiayaan, kian tinggi. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat pada periode Juli 2012, penyaluran pembiayaan baik dari perusahaan finance maupun multifinance mencapai Rp 290,35 triliun. Jumlah ini meningkat 33,47 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 217,54 triliun.
Berdasar data yang dirilis Bapepam-LK, piutang paling besar masih disumbang oleh pembiayaan konsumen dengan nilai Rp 181,83 triliun, atau 62 persen dari total pembiayaan. Berikutnya, pembiayaan yang besar juga terjadi pada lembaga pembiayaan leasing (sewa guna usaha) dengan penyaluran Rp 104,47 triliun. Lalu, disusul oleh anjak piutang dengan angka Rp 4,04 triliun, dan yang paling kecil adalah pembiayaan kartu kredit sebesar Rp 1 miliar. (gal/c2/kim)
Sumber: Jawa Pos, tgl 25/9/12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar