Ketegangan antara merek-merek mobil di Eropa kian memanas, karena mereka mulai saling menyalahkan terhadap aksi banting harga yang dilakukan di negeri sendiri. Bahkan diskon ditawarkan sampai 20 persen di beberapa negara kunci di benua biru untuk menstimulasi konsumen bisa beli mobil baru.
Perekonomian yang terpuruk menyeret kekuatan daya beli masyarakat Eropa turun ke titik terendah sejak 1995 silam. "Aksi perang harga yang terjadi saat ini mulai serius diamati mungkin bisa membuat kondisi ekonomi Eropa jadi lebih buruk lagi, karena bisa memicu aksi spekulasi masyarakat yang lagi kekurangan untuk tetap beli mobil," jelas Carlos Tavares, Chief Operating Officer Renault dilansir Autonews Erope (23/10/2012).
Susan Docherty, Bos Chevrolet di Eropa mengatakan, Peugeot-Citroen terlihat melancarkan aksi diskon yang menyeramkan, sampai 30 persen dari harga ritel. "Tidak satu merek pun bisa memperoleh uang kalau ada yang menawarkan insentif seperti itu," tegas Susan.
Erich Hauser, analis dari Credit Suisse di London menambahkan, "Masalah terbesar bagi industri ini adalah terjadinya kerusakkan total terhadap kebijakkan disiplin harga di pasar," tutup Erich.
Sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar