Refinancing KKB BCA

Refinancing KKB BCA
Jaminkan BPKB Anda dan dapatkan Dana Tunai Anda

Selasa, 19 Maret 2013

Perawatan Mobil Hybrid Sama dengan Mobil Biasa



Mobil dengan teknologi hybrid masih cukup tabu pasar automotif nasional. Mobil jenis ini bekerja menggunakan dua mesin yakni mesin konvensional dengan motor listrik.

Mobil hybrid ini memiliki keunggulan dari segi efisiensi bahan bakar minyak (BBM). Saat motor listriknya bekerja, otomatis mesin konvensional tidak aktif dan tidak menyedot bensin. Ini yang membuat mobil hybrid sangat irit BBM.

Jangan beranggapan mobil canggih ini akan sulit dalam perawatannya. Direktur Marketing After Sales Service PT HPM, Jonfis Fandy menyatakan perawatan mobil hybrid tidaklah sulit.

"Perawatannya (mobil hybrid) tidak sulit. Kalau sulit, di dunia sudah tidak diperkenalkan karena teknologinya yang sulit," ungkapnya baru-baru ini.

"Sama seperti mobil umumnya saja, seperti perawatan berkala. Dengan melakukan perawatan berkala, otomatis teknisi bengkel akan memeriksa dan mengetahui segala permasalahan," tambahnya.

Jonfis menegaskan jika terjadi permasalahan pada baterai, maka indikator akan menyala sebagai tanda ada perangkat yang tidak beres.

"Kalau beterai bermasalah akan muncul di indikatornya yang menyala. Sama seperti airbag, kalau tidak berfungsi indikatornya akan menyala. Baterai juga begitu, kalau tidak berfungsi baik dia (indikator) akan menyala," terang pria yang kini hobi bersepeda.

Lebih lanjut Jonfis mengatakan apabila terjadi kerusakan pada baterai maka jangan takut mobil tidak bisa berjalan karena masih ada bensin. Dirinya menghimbau untuk selalu menservis mobil hybrid di bengkel resmi.

"Kalau mau servis datang ke diler resmi, karena ini teknologi baru. Tidak disarankan servis kepada bengkel-bengkel umum untuk reparasi yang tidak sesuai buku manual," tegasnya.

Bahkan menurut Jonfis, jika terjadi sesuatu setelah melakukan servis diluar bengkel resmi bisa saja menggugurkan garansi. 

Sementara itu, baterai lithium yang digunakan CR-Z cukup aman saat melintasi jalan banjir, namun disarankan jika menemui jalan dengan genanagan air mencapai 50 cm untuk tidak menerabasnya.

"Sebisa mungkin jangan melewati jalanan banjir setinggi 50 cm. Kalau baterai tidak akan konslet atau mengeluarkan aliran listrik karena sudah diberi pengaman yang cukup baik." tutupnya. (ian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar