Amir dari bengkel Chevrolet pun menjawab bahwa perawatan mobil bermesin diesel tidak berbeda jauh dengan biasanya. “Sebenarnya sama saja, tidak ada perbedaannya, khususnya pada mobil baru. Tapi perlu diperhatikan hanya servis berkala, air radiator dan ganti oli tidak boleh terlambat,” ungkapnya.
Untuk beberapa mobil, perawatan dilakukan pada kelipatan 10.000 KM. “Tapi biasanya tidak ada yang sampai 10.000 KM, karena banyak konsumen yang masih takut kalau harus menunggu selama itu,” ungkapnya. Pada 10.000 KM (6 bulan) dan 20.000 KM pertama, perawatan biasanya hanya meliputi tune up, ganti oli dan ganti filter oli.
Sedangkan perawatan di 30.000 KM pertama, perbaikannya lebih banyak dibandingkan sebelumnya, karena jarak tempuh yang sudah panjang. “Perbaikannya meliputi tune up, ganti oli mesin, oli transmisi, filter AC, filter udara dan injector harus dibersihkan,” ungkapnya.
Untuk bahan bakar, Amir mengatakan bahwa sebaiknya pengguna mobil mesin diesel menggunakan solar non subsidi. “Jika pakai bersubsidi akan menyebabkan suara mesin menjadi lebih besar dan kasar. Selain itu, pembakarannya pun tidak sebagus dengan solar non subsidi,” ungkapnya.
Namun sayang, sedikitnya SPBU yang menyediakan solar non subsidi ini mengakibatkan masih banyak yang menggunakan solar subsidi. “Akibatnya injektornya kotor, jadi harus dibersihkan. Mesin juga harus bekerja lebih keras. Jadi sebaiknya, jangan menggunakan solar bersubsidi kecuali terpaksa,” tutupnya.
Sumber: BosMobil.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar